> Cara Membaca Qalqalah

Cara Membaca Qalqalah

Posted on Rabu, 16 Mei 2012 | No Comments


2. Cara Membaca Qalqalah
Dari segi pantulannya cara membaca huruf qalqalah dibedakan menjadi :
a. Jika berada di tengah kata maka pantulannya sedikit, contoh ; حَبْلٌ
b. Jika berada di akhir kata maka pantulannya cukup, contoh ; خَلَقْ
c. Jika berada sesudah mad maka pantulannya sangat, contoh ; اَلْبُرُوْجْ
d. Jika berada di akhir kata dan bertasydid maka pantulannya lebih sangat.
Dari segi harakatnya cara membaca huruf qalqalah dibedakan menjadi :
a. Bunyinya tetap miring a, yaitu huruf ط dan ق. Contoh : مَطْلَعِ - إِ قْرَأْ
b. Bunyinya berubah-ubah mengikuti harakat sebelum dan sesudahnya jika terletak di tengah kata, yaitu pada huruf ب ج dan د dengan perubahan sebagai berikut :
1) miring kepada a, jika huruf sebelum dan sesudahnya berharakat fathah, contoh :
يَجْعَلُ يَبْتَغِ مَدْرَسَةٌ
dan jika huruf sebelumnya berharakat dlammah dan huruf sesudahnya berharakat kasrah, begitu pula sebaliknya, contoh :
مُجْرِمِيْنَ يُبْطِلُ
2) miring kepada i, jika huruf sebelum dan sesudahnya berharakat kasrah, contoh :
إِ بْلِيْسَ إِ دْرِيْسَ إِجْرِ
3) miring kepada u, jika huruf sebelum dan sesudahnya berharakat dlammah, contoh :
أُدْخُلُوْا تُبْتُ
4) miring kepada o, jika huruf sebelumnya berharakat fathah dan huruf sesudahnya berharakat dlammah, contoh :
يَدْخُلُوْنَ
5) miring kepada e, jika huruf sebelumnya berharakat kasrah dan huruf sesudahnya berharakat fathah, contoh :
رِجْسًا مِدْرَرًا
3. Pengertian Ra
Ra adalah huruf Hijaiyah yang ke-10, menurut istilah ilmu Tajwid Ra adalah aturan atau tatacara membaca huruf Ra sesuai dengan harakat sebelum atau sesudahnya. Tatacara membaca huruf Ra terdiri atas Ra Tafkhim (dibaca tebal), Ra Tarqiq (dibaca tipis) dan Ra Tafkhim atau Ra Tarqiq (boleh baca tebal atau dibaca tipis).
4. Cara Membaca Ra
a. Ra Tafkhim ( تَفْخِيْمْ )
Huruf Ra dibaca tebal apabila :
1) Berharakat fathah/fathatain, contoh :
رَبُّنَاالرَّحْمَنُ صَرْصَرًا
2) Berharakat dlammah/dlammatain, contoh :
رُزِقْنَا مُسْتَقِرٌّ
3) Ra sukun yang didahului harakat fathah, contoh :
الْقَدَرْ خَرْدَلْ الْقَرْنَيْنِ
4) Ra sukun yang didahului harakat dlammah, contoh :
غُرْفَةٌ فُرْقَانٌ قُرْآنٌ
5) Ra sukun diawal kata sesudah hamzah washal, contoh :
وَارْقْنَا اُرْكُضْ اَمِ ارْتَابُوْا وَالَّذِى ارْتَضَى ارْجِعُوْا وَاِ نِ ارْتَبْتُمْ
6) Ra sukun ditengah kata sesudah kasrah asli dan berhadapan dengan huruf isti’la yang berharakat fathah atau dlammah dalam satu kata, contoh :
مِرْصَادْ قِرْطَاسٌ
b. Ra Tarqiq ( تَرْقِيْقْ )
Huruf Ra dibaca tipis apabila :
1) Berharakat kasrah/kasratain, contoh :
وَالْفَجْرِ اَمْرٍ مَرِيْجْ
2) Ra dibaca imalah/miring, contoh :
مَجْرَيهَا
3) Ra sukun karena waqaf yang didahului harakat kasrah, contoh :
مُسْتَقِرْ قُدِرْ
4) Huruf yang antara kasrah dan Ra sukun bukan huruf isti’la, contoh :
الذِّكْرْ لاَضَيْرْ قَدِيْرْ
5) Ra sukun ditengah kata sesudah kasrah asli bersambung dan tidak berhadapan dengan huruf isti’la dalam satu kata, contoh :
فِرْعَوْنَ شِرْذِمَةٍ مِرْيَةٍ
6) Ra sukun sesudah kasrah asli dan berhadapan dengan huruf isti’la tetapi dilain kata, contoh :
فَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلاً
c. Ra Tafkhim/Ra Tarqiq ( تَفْخِيْمْ \ تَرْقِيْقْ )
Huruf Ra dibaca tebal atau tipis apabila :
1) Ra sukun yang didahului harakat kasrah dan sesudahnya berupa huruf isti’la yang berharakat kasrah/kasratain, contoh :
فِرْقٍ بِحِرْصٍ مِنْ عِرْضِهِ
2) Ra sukun karena waqaf didahului huruf mati, contoh :
مِصْرْ الْقِطْرْ اَسْرْ نُذُرْ يَسْرْ

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.